Langsung ke konten utama

KARYA TULIS ILMIAH Pembudidayaan Dan Manfaat Tanaman Kencur Yang Berkualitas



KARYA TULIS ILMIAH
Pembudidayaan Dan Manfaat Tanaman Kencur Yang Berkualitas


Hasil gambar untuk tut wuri

Penulis
 Hana Salsabila Putri Kelas IX B



DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pembudidayaan Dan Manfaat Tanaman Kencur Yang Berkualitas”.
             Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hertanti, S.Pd selaku guru pembimbing penulis yang telah membimbing penulis dalam mengerjakan karya tulis ini.
            Selama ini kencur dianggap remeh dari kebanyakan orang. Sebagian orang jarang membudidayakan kencur, karena dari cara pembudidayaannya yang dianggap sulit.
            Didalam karya tulis ini penulis ingin para pembaca mengetahui cara pembudidayaan kencur yang berkualitas dan manfaat dari kencur untuk kesehatan tubuh kita.
            Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam membuat karya  tulis ini. Jika ada kesalahan dalam penulisan atau dalam mendeskripsikan karya tulis ini mohon dimaafkan, penulis selaku manusia biasa pasti khilaf dan banyak membuat kesalahan yang tidak di sengaja.
           Untuk membuat karya ini lebih sempurna lagi, penulis bersedia menerima saran dan kritik dari para pembaca. Kritik dan saran anda sangat penulis butuhkan dalam membuat karya ini untuk menjadi lebih baik.
           Semoga karya tulis yang telah penulis buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kita semua. Atas perhatian para pembaca, penulis ucapkan terima kasih.
                                                                                                           
                                                                                       Jambi, 07 Maret 2016

                                                                                                                   

                                                                                      Penulis
                                                                                                    
i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1
1.1  Latar Belakang ........................................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah ...................................................................................................1
1.3  Tujuan Penelitian .....................................................................................................1
1.4  Manfaat Penelitian ...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................3
2.1 Mengenal Kencur ....................................................................................................3
2.2 Teknik Penanaman Kencur ..……........………...………...……………….…4     
2.3 Pengawetan ……………….........................……………...…………..........………6
2.4 Manfaat Penanaman Kencur ...................................................................................6
2.5 Manfaat Dan Khasiat Tanaman Kencur ..................................................................7
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................10
3.2 Saran ......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA







ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang    
Jenis tanaman seperti kencur adalah hanya sejenis dari sekian jenis tanaman obat dan rempah yang bermanfaat. Tanaman kencur memberikan manfaat yang cukup banyak, terutama manfaat dari rimpangnya. Rimpang kencur atau dengan istilah perdagangan sehari-hari di pasar cukup dengan menyebutkan “kencur”.
Disamping dipergunakan untuk penyedap makanan, kencur banyak dipergunakan dalam ramuan obat tradisional yang khasiatnya dapat mengobati berbagai macam penyakit, misalnya masuk angin, radang lambung, batuk, perut nyeri, bengkak-bengkak, muntah-muntah, panas dalam, urat tegang dan lain-lain. Sehingga tidak heran, apabila pabrik-pabrik pengolahan obat tradisional banyak mempergunakan bahan baku berupa rimpang dari tanaman kencur.
Karena manfaatnya itu, banyak petani di desa-desa yang menggarap lahannya untuk ditanami kencur, baik secara monokultur maupun tumpang sari. Sedangkan hasilnya untuk dijual atau dipergunakan sendiri.
Kencur sebenarnya sangat mudah dibudidayakan, tetapi kebanyakan orang yang menganggap membudidayakan kencur sangat sulit karena mereka belum mengetahui cara membudidayakannya. Hal inilah yang menjadi latar belakang alasan penulis untuk membuat karya tulis yang berjudul “Pembudidayaan Dan Manfaat Tanaman Kencur Yang Berkualitas”.
1.2   Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah Bagaimanakah cara membudidayakan tanaman kencur yang berkualitas?.
1.3   Tujuan Penelitian
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk :
1.      Menginformasikan kepada masyarakat untuk mengenal tentang kencur.
2.      Menginformasikan tentang teknik penanaman kencur kepada masyarakat.
3.      Memberitahukan kepada masyarakat tentang cara mengawetkan kencur.
1
4.      Memberitahukan tentang manfaat dari kencur untuk masyarakat.
1.4   Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi atas dua, yaitu :                        
a.      Bagi Penulis
  Karya tulis ini dapat menambah wawasan penulis tentang kencur. Penulis juga mengetahui teknik cara penanaman kencur. Selain itu penulis juga mengetahui cara-cara mengawetkan kencur, mulai dari kencur basah atau kering. Dan juga menambah wawasan penulis tentang manfaat dari kencur. Penulis telah memberikan solusi kepada para pembaca yang mau membudidayakan tanaman kencur.
b.      Bagi Pembaca
1.      Menambah wawasan para pembaca tentang kencur.
2.      Para pembaca dapat mengetahui teknik penanaman kencur.
3.      Para pembaca juga dapat mengetahui cara mengawetkan kencur.
4.      Juga dapat menambah wawasan para pembaca tentang manfaat dari kencur.












2

BAB II
PEMBAHASAN
            Kebanyakan masyarakat menggunakan kencur sebagai obat tradisional. Karena kencur memiliki banyak manfaat untuk kita. Kencur terkadang dijadikan ramuan herbal untuk menyembuhkan berbagai penyakit ataupun menjadi penyedap makanan. Kencur merupakan tanaman yang sangat mudah untuk dibudidayakan. Sebagian masyarakat belum memahami tentang kencur. Agar lebih jelasnya akan penulis jelaskan dalam pembahasan ini.
2.1  Mengenal Kencur
Kencur termasuk ke dalam suku jahe-jahean (Zingiberaceae) dengan nama ilmiah Kaemprefia galanga L. Sedang kerabat eratnya adalah temu kunci atau nama ilmiahnya K. rotunda. Di Jawa terdapat 3 jenis kencur. Bentuk dan sifatnya, terna berbatang semu, mendukung daun yang jumlahnya berkisar antara 2-3 helai, letaknya saling berlawanan. Daunnya adalah daun tunggal, berdaging agak tebal, mudah patah, berbentuk elips melebar atau bundar telur sampai bundar; tumbuh mendatar dengan tangkai yang pendek sekali sehingga terlihat hampir rata dan sejajar dengan permukaan tanah. Bunga berwarna putih dan bibir bunga berwarna ungu, baunya sangat wangi. Bunga-bunga ini tumbuh diantara helaian daun yang letaknya diatas, berjumlah antara 4-12. Kelopak dan mahkota bunga berjumlah 3 helai; bakal buah tenggelam. Buah kotak beruang 3, berkelopak 3, bijinya beraril.Sel-sel daunnya mengandung minyak. Rimpang mengandung minyak atsiri sekitar 0,02%    berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam cinnamic ethyl ester, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid, gom, mineral (13,73%), pati (4,14%).Rimpang kencur ini tumbuh memanjang ke bawah, berdiameter sampai 1,5 cm, tidak berserat; rimpang bila dipotong melintang warnanya putih, bagian tengahnya berempulur dan transparan, kulit rimpang warnanya coklat mengkilap, licin dan tipis sekali.Terdapat dua jenis kencur yaitu kencur yang berdaunlebar dan kencur yang berdaun sempit. Sedangkan kultivar-kultivarnya di Jawa antara lain jenis boro, yang umumnya berdaun lebar, jenis kalipare, jenis ketawang, jenis arjosari dan jenis kopral. Kerabat kencur lainnya yaitu kunci pepet atau       K. angustifolia. Perbedaan antara kencur, temu kunci dan kunci pepet terletak pada bau/aroma dari rimpang, bentuk helaian daun serta ukuran batang semunya. Temu kunci mempunyai daun yang sempit sampai lebar dan batang semunya mencapai tinggi sekitar 50 cm. Kunci pepet perawakannya mirip sekali dengan kencur, hanya saja aromanya dapat
3

dibedakan secara nyata.Kencur termasuk ke dalam terna yang hidupnya semusim atau sampai
beberapa musim. Hanya saja dari satu musim ke musim berikutnya tanaman mengalami masa istirahat. Pada masa istirahat ini daun-daunnya akan hilang sama sekali dari atas permukaan tanah. Hal ini umumnya terjadi pada saat musim kemarau dan di musim penghujan dair mata-mata rimpangnya muncul tunas-tunas baru. Kencur merupakan tumbuhan asli dari India. Daerah penyebarannya meliputi kawasan Asia Tenggara dan Cina.
2.2  Teknik Penanaman Kencur
Berikut merupakan teknik penanaman kencur, yaitu :
a. Tempat tumbuh, kencur dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun di pegunungan yang tempatnya tidak terlalu tinggi dari permukaan laut. Jenis ini menyukai tanah kering seperti tegalan, ladang, pekarangan atau kebun yang tanahnya cukup subur, remah, serta agak sedikit terlindung dari penyinaran matahari langsung.
b. Pemilihan bibit, tanaman kencur jarang menghasilkan biji untuk dijadikan benih, oleh karena itu kencur dikembangbiakkan dari tunas-tunas yang keluar dari rimpangnya. Pemilihan rimpang untuk bibit dapat diperoleh dari pohonnya yang sudah tua. Ada dua cara yaitu rimpang yang segar dipotong-potong tanpa disimpan dahulu, jadi langsung ditana. Atau rimpang tersebut disimpan dahulu di dalam gudang sampai tunas-tunasnya bermunculan.
c. Pengolahan tanah, berikut beberapa cara pengolahan tanah, yaitu :
1. Alat-alat yang dipergunakan, untuk pengolahan tanah ini diperlukan alat sederhana berupa cangkul, ganco, luku, garu, dan lain-lain.
2. Teknik pengolahan, pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul, menggaru dan sebagainya, agar diperoleh tanah gembur serta bersih dari rerumputan serta benda-benda lain. Pencangkulan sebaiknya 2 kali. Mula-mula pencangkulan secara kasar dan kemudian dihaluskan. Sesudah tanah dicangkul, dibuat bedengan-bedengan dengan bidang tanam selebar 1,2 - 1,5 m dan panjangnya disesuaikan dengan keadaan lahan. Tinggi bedengan antara 15 – 25 cm. Pada saat ini diberikan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 ton setiap hektarnya.  Antara bedengan satu dengan bedengan lainnya dibuat parit selebar 30 – 50 cm, hal ini dimaksudkan untuk mengalirkan kelebihan air pada saat hujan turun. Dalamnya parit disesuaikan dengan tinggi bedengan.
d. Waktu penanaman, penanaman kencur seperti halnya penanaman palawija lainnya, dilakukan pada awal musim penghujan yaitu kira-kira bulan November atau bulan Desember.
4

e. Jarak tanam dan penanamannya, untuk penanaman secara murni (khusus tanaman kencur), jarak tanamnya yaitu 20 x 15 cm, dimana 20 cm jarak antara barisan dan 15 cm jarak di dalam barisan. Penanaman secara tumpang sari (campuran), jarak tanamnya bisa beragam tergantung pada jenis dan jarak tanam tanaman yang dicampurinya. Tetapi untuk pedoman secara umum adalah 60 x 40 cm, yaitu 60 cm jarak antara barisan dan 40 cm jarak di dalam barisan. Cara penanaman yang baik yaitu dengan meletakkan bibit pada lubang tanam sedalam 5 cm. Kedalaman ini merupakan faktor yang turut menentukan dalam pembentukan rimpang yang baik. Apabila penanaman terlalu dangkal hasil rimpangnya akan jelek, bahkan tanaman tersebut banyak tumbuh akar yang tidak berguna bagi kita.                        
f. Pemelirahaan, pemelirahaan pada tanaman kencur yaitu berupa penyiangan atau membersihkan rumput serta jenis tumbuhan pengganggu lainnya. Penyiangan ini bisa dilakukan pada minggu ke 2 - 4 setelah tanam. Tetapi batas waktu tersebut tidak menjadi patokan, dan yang penting bedengan tanaman harus selalu bersih dari rumput serta tumbuhan pengganggu lainnya. Untuk mencegah pertumbuhan gulma, bisa dibantu dengan penutupan tanah (mulsa) dari jerami, ampas perasan tebu dan sebagainya. Di lain pihak penutupan tanah ini dapat membantu dalam penyimpanan air. Pada akhir minggu ke 4 setelah tanam, diberi pupuk Urea (N) sebanyak 75 kg tiap hektar tanaman, saat itu tanaman kencur sudah membentuk daun yang sempurna. Setelah umur 3 bulan, dilakukan penggemburan tanah di sekitar rumpun serta diberi lagi pupuk Urea sebanyak 75 kg per hektar. Adapun pemupukan dengan Urea baik yang pertama maupun yang kedua, pupuk bisa ditaburkan di sekeliling rumpun atau sejajar dengan barisan dan setelah itu pupuk ditutup dengan tanah. Serbuk pupuk harus dijaga jangan sampai mengenai daun karena bisa terbakar.
g. Panenan, panenan rimpang kencur bisa dimulai pada saat tanaman berumur 8 – 10 bulan, daun tanaman pada saat itu sudah mulai menguning yang akhirnya gugur. Cara panenan dapat dilakukan dengan membongkar seluruh rumpunnya dengan mempergunakan cangkul atau gaco. Cara lain hanya dengan mematahkan atau memotong rimpang bagian pinggirnya dan sisa dari rimpang yang tertinggal dibiarkan tumbuh menjadi tumbuhan baru; cara yang kedua ini biasanya ditanam hanya untuk konsumsi sendiri dan jumlahnya tidak banyak. Waktu panenan dapat ditunda sampai musim berikutnya, dalam hal ini tidak ada efek yang buruk terhadap mutu rimpang dan bahkan produksi rimpang akan naik karena selama penundaan rimpang akan terus berkembang dan tunas-tunas baru akan bermunculan. Produksi rimpang kencur tiap  hektarnya akan mencapai 6 – 10 ton, variasi ini tergantung dari berbagai faktor misalnya yaitu tingkat kesuburan tanah, jenis kencur, pemupukan serta
5

pemeliharaan tanaman selama pemanenan.
2.3 Pengawetan
Guna menjaga kerusakan rimpang kencur setelah dipanen, rimpang perlu dibersihkan dari segala kotoran tanah yang melekat dengan mencucinya. Pencucian hendaknya menggunakan air yang cukup bersih, di pancuran, sungai atau di kolam. Setelah rimpang bersih, kemudian dikering anginkan sehingga air yang tertinggal menguap seluruhnya dari permukaan kulit luar. Dari perlakuan dini diperoleh kencur yang disebut kencur basah. Kencur basah bisa disimpan digudang dengan syarat tempat tersebut tidak lembap dan tidak terlalu panas, kering serta peredaran udaranya baik. Untuk itu dalam gudang perlu dibuatkan rak dari kayu atau bambu atau pun ram kawat. Cara penyimpanannya hendaknya ditebarkan dan jangan bertumpuk-tumpuk. Untuk kencur yang akan disimpan dalam bentuk awetan kering, rimpang-rimpang segarnya terlebih dahulu dicelupkan kedalam air mendidih selama  menit. Rimpang angkat dan diiris tipis-tipis. Irisan-irisan kencur tersebut kemudian dijemur sampai kering benar. Kencur-kencur yang kering dapat dimasukkan ke dalam karung goni dan disimpan di dalam gudang yang tempatnya cukup kering. Untuk pengiriman rimpang segar ke tempat yang jauh, rimpang bisa dimasukkan ke dalam peti kayu atau kardus dan diberi lubang-lubang udara yang cukup. Bahan kimia yang aman untuk mengawetkan rimpang kencur segar di gudang masih belum banyak diketahui dan begitu pula serangga gudang yang menyerang rimpang keringnya.
2.4 Manfaat Penanaman Kencur
Manfaat yang diperoleh dari penanaman kencur adalah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang sekaligus menambah penghasilan petani. Dari rimpang kencur ini dapat diperoleh berbagai macam keperluan, yaitu : minyak atsiri, penyedap makanan minuman dan obat-obatan. Berbagai jenis makanan mempergunakan sedikit rimpang atau daun kencur sehingga memberikan rasa sedap dan khas yaitu dalam pembuatan gado-gado, pecal dan urap. Tanaman kencur mempunyai kegunaan tradisional dan sosial cukup luas dalam masyarakat Indonesia. Produk utama kencur adalah rimpangnya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat nabati (simplisia) tradisional, untuk bahan baku industri
minuman penyegar serta bumbu dapur. Daerah Priangan (Jawa Barat) daun kencur sudah umum dijadikan lalap mentah. Sebagai tanaman obat, kencur memberi manfaat cukup banyak terutama rimpangnya. Rimpang kencur berkhasiat untuk obat batuk, gatal-gatal pada
6

tenggorokan, perut kembung, rasa mual, masuk angin, pegal-pegal, pengompresan bengkak, tetanus, penambah nafsu makan dan juga sebagai minuman segar. Beras kencur  (ramuan dari campuran tepung beras dan kencur) merupakan obat tradisional yang telah dikenal umum untuk obat gosok pada bengkak dan encok. Secara tradisional, di daerah Padang memanfaatkan ramuan kencur untuk merangsang pertumbuhan bulu alis dan mata, yakni dengan cara dioleskan sebagai bedak. Di Kalimantan, rimpang kencur digunakan untuk membuat ragi dan zat warna. Bahkan akhir-akhir ini, rimpang kencur mulai dibutuhkan oleh industri kembang gula dan industri kosmetika dalam negeri. Pengembangan manfaat ganda tanaman kencur sebagai bahan baku obat-obatan, kosmetika, makanan dan minuman perlu mendapat perhatian yang serius karena diduga permintaan akan kencur semakin meningkat.
2.5 Manfaat Dan Khasiat Tanaman Kencur
Manfaat yang diperoleh dari penanaman kencur, adalah untuk meningkatkan produktifitas lahan pertanian yang sekaligus menambah penghasilan petani. Dari rimpang kencur ini dapat diperoleh berbagai macam keperluan, yaitu :
a. Minyak Atsiri, rimpang kencur yang disuling dapat menghasilkan minyak atsiri sebanyak 0 – 2% berupa seneol, asam
metil kanil dan pendekaan.
b. Penyedap Makanan, berbagai jenis makanan mempergunakan sedikit rimpang atau daun kencur, sehingga memberikan rasa sedap dan khas yaitu dalam pembuatan gado-gado, pecel atau lotek (Sunda), urap atau terancam, keripik, rengginang, kerupuk dan sebagainya.
c. Minuman, rimpang kencur yang digerus bersama-sama beras, kemudian diseduh dengan air masak dan diberi sedikit gula atau anggur. Minuman ini berguna bagi kesehatan tubuh, dan menambah nafsu makan. Jenis minuman ini sudah diproduksi pabrik-pabrik berupa minuman beras kencur. Bisa juga beras kencur ini dibuat sendiri dengan ramuan yang lebih lengkap.
d. Obat-obatan, rimpang kencur dipergunakan untuk meramu obat-obat tradisional yang sudah banyak diproduksi oleh pabrik-pabrik jamu maupun dibuat sendiri. Selain itu rimpang bisa dijadikan obat tanpa diramu dengan tumbuhan lain atau bahan lainnya. Sedangkan air perasan daunnya dapat untuk mencuci rambut. Rimpang mempunyai khasiat obat, yaitu : untuk memudahkan menyembuhkan batuk dan keluarnya dahak (expectoransia), meluruh dan memperbanyak keluarnya air kencing (diuretica), untuk mengeluarkan angin
7

dari dalam perut, peluruh kentut, perut kembung (carminativa), untuk membangkitkan/merangsang (stimulansia). Bisa juga untuk melindungi pakaian dari serangga perusak, caranya rimpang kering kencur disimpan di antara lipatan-lipatan pakaian. Beberapa macam obat-obatan yang terbuat dari rimpang kencur, yaitu : air perasan rimpang yang diteteskan pada luka yang berdarah bisa menggumpalkan darah sehingga pendarahan terhenti, dapat juga untuk mencuci luka yang bernanah, borok, atau kudis (kudis di kepala). Air perasan rimpang juga dapat untuk kumur-kumur, keluhan-keluhan pada perut, obat sehabis melahirkan dan lain-lain. Khasiat tanaman kencur yang bisa dijadikan sebagai obat tradisional sebagai berikut :
a.Radang Lambung
Bahan                                   : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari.
Cara membuat                    : kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah.
Cara menggunakan            : ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1   
gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.  
b.Radang Anak Telinga
Bahan                                   : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala.
Cara membuat                    : kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2
sendok air hangat.
Cara menggunakan            : dioleskan/dibobokkan di seputar telinga.
c.Influenza Pada Bayi
Bahan                                   : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun
kemukus (lada berekor/ Cubeb).
Cara membuat                    : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian
ditambah beberapa sendok air hangat.
Cara menggunakan            : dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
d.Masuk Angin,
Bahan                                   : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam
secukupnya. 
Cara membuat                    : kencur dikuliti bersih.
Cara menggunakannya      : kencur dimakan dengan garam secukupnya, kemudian
minum 1 gelas air putih. Dapat dilakukan 2 kali sehari. e.Sakit Kepala,
Bahan                                   : 2-3 lembar daun kencur
8

Cara membuat                    : daun kencur ditumbuk sampai halus.
Cara menggunakannya      : dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.
f.Batuk
Bahan                                   : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam
secukupnya.
Cara membuat                    : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air
hangat, diperas dan disaring.
Cara menggunakan            : diminum dengan ditambah garam secukupnya.
g.Diare
Bahan                                   : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam
secukupnya.
Cara membuat                    : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air
hangat, diperas dan disaring.
Cara menggunakan            : dioleskan pada perut sebagai bedak.
h.Menghilangkan Darah Kotor
Bahan                                   : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun
trengguli, 2 biji cengkeh kering, adas pulawaras
secukupnya.
Cara membuat                    : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter
air sampai mendidih kemudian disaring.
Cara menggunakan            : diminum 2 kali sehari secara teratur.
i.Memperlancar haid,
Bahan                                   : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun
trengguli, 1 biji buah cengkeh tua, adas pulawaras
secukupnya.
Cara membuat                    : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan
lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan            : diminum sekali sehari 2 cangkir.




9

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kencur (Kaemprefia galanga L) sudah banyak dikenal banyak masyarakat Indonesia. Bagian kencur yang banyak digunakan yaitu rimpang kencur. Kencur memiliki banyak manfaat dan khasiat. Selain menjadi penyedap makanan, minuman dan lain-lain, ternyata kencur juga bisa dijadikan obat-obatan tradisional. Beberapa wilayah di Indonesia, banyak yang mengolah kencur, seperti di daerah Padang memanfaatkan ramuan kencur untuk merangsang pertumbuhan bulu alis dan mata, sementara di Kalimantan, rimpang kencur digunakan untuk membuat ragi dan zat warna. Bahkan akhir-akhir ini, rimpang kencur mulai dibutuhkan oleh industri kembang gula dan industri kosmetika dalam negeri. Cara pembudidayaan kencur pun juga terbilang mudah, tidak perlu perawatan khusus. Kencur ternyata juga bisa di awetkan, mulai dari pengawetan menjadi kencur basah maupun kering. Kencur merupakan tumbuhan asli dari India. Daerah penyebarannya meliputi kawasan Asia Tenggara dan Cina.
3.2 Saran
Masyarakat di Indonesia sebaiknya mulai membudidayakan tanaman kencur ini karena tanaman kencur ini diketahui memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk kita seperti sebagai makanan, minuman, ragi, obat-obatan, zat warna, kosmetik dan lain sebagainya. Kencur merupakan rempah-rempah sekaligus obat-obatan yang berguna. Maka dari itulah mari kita budidayakan tanaman kencur.











10

DAFTAR PUSTAKA
Afriastini, J.J. 1995. Bertanam Kencur. Jakarta: Penebar Swadaya
M.T, Erna. 2010. Budidaya Kencur. Bandung: Acarya Media Utama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Mars SMANSA Kota Jambi

Kita yang satu dan satu Adalah bunga di bumi persada Merah putih cinta kita Nyalakan semangat Satu rasa satu cipta Prestasi karya dan cipta Membimbing harapan kita Tuk’ masa depan yang cerah Bagi kita semua Kita yang satu dan satu Nyanyikan damai dan doa Bersama langkahkan kaki segera Kompak dan jayalah SMANSA ku jaya (2x)

KARYA TULIS ILMIAH Pembudidayaan Macam - Macam Ubi Jalar

KARYA TULIS ILMIAH Pembudidayaan Macam - Macam Ubi Jalar   Penulis Regi Oktavia Kelas IX B DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pembudidayaan Macam - MacamUbi Jalar”.               Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hertanti, S.Pd selaku guru pembimbing penulis yang telah membimbing penulis dalam mengerjakan karya tulis ini.             Selama ini Ubi Jalar sering digunakan untuk membuat makanan dan juga bisa dijadikan bahan makanan. Kebanyakan orang belum mengetahui cara membudidayakan Ubi Jalar.       Dalam karya tulis ini penulis ingin para pembaca mengetahui cara pembudidayaan macam – macam ubi jalar.             Penulis sudah